Tips Biar Bisnis Online Kamu Ikutan Viral
Zaman sekarang, punya bisnis online aja nggak cukup. Persaingan makin ketat, algoritma berubah cepat, dan perhatian audiens makin singkat. Tapi satu hal yang masih bisa jadi pembeda: viral marketing.
Coba lihat brand-brand yang sukses di media sosial — sebagian besar nggak cuma menjual produk, tapi menjual momen viral yang membuat orang ingin ikut berbagi.
Konten lucu, ide nyeleneh, atau campaign emosional bisa bikin bisnis kecil mendadak dikenal seluruh Indonesia.
Tapi tentu, bikin bisnis viral bukan cuma soal hoki. Ada strategi yang bisa kamu terapkan biar konten, produk, atau campaign kamu benar-benar menempel di benak orang. Yuk, kita bahas caranya satu per satu dengan gaya santai tapi strategis.
Pahami Dulu: Viral Itu Efek, Bukan Tujuan
Banyak pemilik bisnis yang salah kaprah. Mereka berfokus untuk “membuat sesuatu viral”, padahal yang seharusnya dicari adalah bagaimana menciptakan nilai dan emosi yang layak diviralkan.
Viral hanyalah efek samping dari pesan yang relevan.
Kalau konten kamu memang relate, lucu, menginspirasi, atau menyentuh sisi emosional penonton — maka peluang viral datang dengan sendirinya.
Jadi sebelum mikirin strategi promosi, tanyakan hal sederhana:
“Kalau aku jadi audiens, apakah aku akan peduli dan mau membagikan ini?”
Pertanyaan itu adalah fondasi dari semua strategi viral marketing.
Bangun Brand yang “Manusiawi”
Orang lebih tertarik berinteraksi dengan sesuatu yang terasa hidup, bukan perusahaan kaku yang cuma jualan.
Makanya, penting banget untuk membangun brand persona yang manusiawi — punya gaya bicara khas, emosi, bahkan selera humor.
Gunakan gaya komunikasi ringan dan dekat, seolah-olah kamu ngobrol sama teman.
Misalnya, daripada bilang:
“Kami menawarkan produk terbaik untuk kebutuhan Anda.”
lebih baik tulis:
“Coba deh, ini produk yang bakal nyelamatin kamu di akhir bulan 😅.”
Brand yang punya karakter seperti ini biasanya lebih mudah viral karena terasa autentik dan relate dengan kehidupan sehari-hari.
Kamu bisa belajar lebih dalam soal ini lewat artikel lain tentang Strategi Branding Lewat Konten Viral, supaya kamu tahu cara membangun awareness tanpa harus kelihatan “maksa jualan”.
Temukan Sudut Cerita Unik
Di dunia digital, cerita lebih berharga daripada iklan.
Setiap bisnis pasti punya cerita — asal kamu tahu cara menyampaikannya.
Misalnya:
- Cerita perjuangan kamu membangun bisnis dari nol
- Proses pembuatan produk yang jujur dan real
- Cerita pelanggan yang berhasil setelah pakai produkmu
Semua itu bisa dikemas menjadi konten storytelling yang menyentuh hati orang.
Dan kabar baiknya, algoritma platform seperti TikTok atau Instagram sangat menyukai video dengan narasi personal dan jujur.
Cerita yang bagus bisa memicu dua reaksi: orang terinspirasi, atau orang tertawa — dan keduanya punya potensi viral yang sama besar.
Mainkan Emosi dalam Setiap Konten
Konten yang viral hampir selalu punya satu kesamaan: mereka memicu emosi.
Bisa lucu, haru, marah, bangga, atau sekadar “iya juga ya”.
Kamu bisa bermain dengan berbagai jenis emosi sesuai dengan karakter brand:
- Brand lucu → pakai humor dan situasi relatable
- Brand inspiratif → tonjolkan perjuangan dan harapan
- Brand lifestyle → tampilkan keindahan, gaya hidup, dan aspirasi
Contohnya, sebuah brand minuman kopi kecil bisa bikin video dengan konsep “kopi yang selalu nemenin kamu pas lembur skripsi”.
Simpel, tapi menyentuh karena semua orang bisa relate.
Gunakan Tren Secara Cerdas
Jangan cuma ikut tren, tapi adaptasi tren supaya relevan dengan bisnismu.
Misalnya, kalau lagi ramai challenge lagu di TikTok, kamu bisa ubah liriknya jadi versi produk kamu dengan cara lucu.
Atau kalau ada meme viral, buat versi yang mengandung konteks produk tanpa merusak humor aslinya.
Tren yang dipadukan dengan konteks brand adalah kombinasi yang kuat.
Tapi ingat, harus cepat. Karena di dunia digital, tren bisa mati dalam hitungan hari.
Manfaatkan Kekuatan Influencer
Influencer masih jadi senjata utama dalam strategi viral marketing. Tapi bukan berarti kamu harus kerja sama dengan selebritas besar.
Justru sekarang, micro-influencer (follower 10k–100k) lebih efektif karena audiens mereka lebih loyal dan interaktif.
Pilih influencer yang punya gaya bicara sejalan dengan brand kamu.
Kerjasama yang natural jauh lebih efektif daripada endorsement yang terasa dipaksakan.
Seperti yang dibahas di artikel Influencer Marketing: Cara Murah Tapi Efektif Promosi, kunci sukses kolaborasi influencer adalah authenticity — bukan jumlah followers.
Buat Audiens Merasa Terlibat
Salah satu alasan kenapa kampanye bisa viral adalah karena audiens merasa “ikut ambil bagian”.
Ciptakan momen yang mengundang partisipasi: challenge, giveaway, atau tantangan lucu yang bisa direplikasi orang lain.
Contoh suksesnya bisa dilihat dari tren #GlowUpChallenge atau #BeforeAfterBisnis, di mana para pelaku usaha menunjukkan perubahan sebelum dan sesudah sukses.
Konten seperti ini bukan cuma menghibur, tapi juga menginspirasi.
Ketika audiens ikut membuat versi mereka sendiri, kamu bukan lagi sekadar brand — tapi gerakan digital. Dan itulah inti dari viral marketing modern.
Optimalkan Platform Media Sosial
Setiap platform punya algoritma dan karakter berbeda.
Kalau kamu ingin cepat naik, sesuaikan gaya konten dengan platformnya:
- TikTok: fokus ke storytelling pendek dan humor ringan
- Instagram Reels: tampil visual dan inspiratif
- YouTube Shorts: gunakan edukasi cepat dan punchline kuat
- X/Threads: buat thread ringan tapi insightful
Konten yang disesuaikan dengan format tiap platform lebih mudah diterima dan disebarkan.
Selain itu, jangan lupa gunakan hashtag relevan dan trending biar jangkauan makin luas. Kalau masih bingung memilih, kamu bisa gunakan hashtag yang lagi tren sesuai panduan yang pernah kita bahas sebelumnya.
Tampilkan Behind the Scenes
Orang suka tahu apa yang terjadi di balik layar.
Tunjukkan proses produksi, cerita gagal lucu, atau momen candid di tempat kerja.
Konten “di balik layar” memberikan sisi manusiawi yang bikin audiens merasa dekat dengan brand.
Bahkan brand besar pun sering pakai strategi ini untuk menjaga kehangatan interaksi dengan pelanggan.
Kelebihan konten jenis ini adalah: mudah dibuat tapi berdampak besar.
Cukup rekam pakai smartphone dan tampilkan apa adanya.
Gunakan Cerita Pelanggan Sebagai Bukti Sosial
Review dan testimoni pelanggan bisa jadi konten viral kalau dikemas dengan menarik.
Daripada hanya menampilkan teks testimoni, ubah jadi video pendek, tangkapan layar lucu, atau “reaksi pelanggan” saat pertama kali pakai produk.
Konten seperti ini punya kekuatan besar karena bersifat user-generated.
Orang lebih percaya review sesama pengguna daripada klaim brand sendiri.
Selain memperkuat kredibilitas, konten berbasis testimoni sering mendapat engagement tinggi karena sifatnya real dan spontan.
Jaga Konsistensi Tone dan Gaya
Viral bisa datang dari satu video, tapi brand awareness dibangun dari konsistensi.
Pastikan tone, warna, gaya bahasa, dan vibe konten kamu konsisten di setiap platform.
Kalau brand kamu ceria dan lucu, jangan tiba-tiba berubah jadi formal.
Kalau visual kamu minimalis dan elegan, pertahankan gaya itu agar mudah dikenali.
Konsistensi ini akan membantu algoritma mengidentifikasi niche kamu dan memperluas jangkauan ke audiens yang relevan.
Bangun Komunitas, Bukan Sekadar Followers
Di era digital sekarang, engagement jauh lebih berharga daripada angka followers.
Bangun komunitas yang aktif, tempat orang bisa saling berinteraksi, berbagi tips, atau bahkan bikin konten bareng.
Misalnya, buat grup eksklusif pelanggan, komunitas Discord untuk pelanggan loyal, atau sesi live mingguan untuk ngobrol santai.
Komunitas yang solid bisa jadi “mesin viral alami”, karena anggota mereka sering menyebarkan konten secara organik tanpa disuruh.
Gunakan Data untuk Menemukan Pola Viral
Viral marketing bukan tebak-tebakan.
Gunakan insight dari platform seperti TikTok Analytics atau Meta Business Suite untuk melihat:
- Jenis konten dengan engagement tertinggi
- Jam aktif audiens
- Rasio tonton penuh (retention rate)
Data ini bisa jadi panduan untuk menentukan arah konten selanjutnya.
Kreator sukses biasanya bukan yang paling lucu, tapi yang paling cepat belajar dari datanya sendiri.
Saatnya Bikin Brand Kamu Jadi Pembicaraan
Bikin bisnis online viral itu bukan tentang “menipu algoritma” — tapi soal memahami manusia.
Kamu harus tahu apa yang mereka sukai, apa yang mereka rasakan, dan bagaimana membuat mereka ikut berbagi cerita.
Gunakan pendekatan yang autentik, mainkan emosi, dan jangan takut bereksperimen. Kadang ide paling sederhana justru yang paling berkesan.
Ingat: yang bikin brand kamu viral bukan satu video aja, tapi cerita konsisten yang kamu bangun dari waktu ke waktu.
Kalau kamu mau memperkuat strategi ini, baca juga artikel seperti Strategi Branding Lewat Konten Viral dan Influencer Marketing: Cara Murah Tapi Efektif Promosi biar bisnis kamu nggak cuma viral sesaat, tapi tumbuh berkelanjutan.