Strategi Hashtag Viral di Instagram dan TikTok

Pernah nggak kamu posting konten yang menurutmu keren banget, tapi ternyata engagement-nya sepi? Padahal caption sudah menarik, visual sudah kece, tapi views dan likes tetap nggak nembus ekspektasi. Nah, bisa jadi masalahnya ada di strategi hashtag yang kamu pakai.

Di era social media seperti sekarang, hashtag bukan cuma hiasan di caption, tapi alat penting buat algoritma mengenali dan menyebarkan kontenmu. Apalagi di platform besar seperti Instagram dan TikTok, hashtag bisa jadi penentu apakah kontenmu viral atau tenggelam di antara jutaan post lain.

Yuk, kita bahas tuntas strategi hashtag viral di dua platform paling populer ini, biar kontenmu makin sering nongol di For You Page dan Explore!


Kenapa Hashtag Masih Penting di 2025

Banyak orang mengira hashtag sudah ketinggalan zaman karena algoritma sekarang lebih pintar. Tapi faktanya, hashtag masih memainkan peran penting dalam sistem pencarian konten.

Instagram dan TikTok sama-sama menggunakan hashtag untuk mengelompokkan postingan berdasarkan tema dan minat pengguna. Jadi, ketika seseorang mencari #sunsetaesthetic atau #edukasitiktok, algoritma langsung menampilkan konten yang paling relevan — termasuk punyamu, kalau kamu pakai hashtag yang tepat.

Selain itu, hashtag juga punya fungsi:

  • Meningkatkan visibilitas organik tanpa iklan.
  • Memperluas jangkauan ke audiens baru.
  • Membantu algoritma “memahami” isi video atau foto kamu.
  • Memperkuat branding dan identitas niche kontenmu.

Makanya, sebelum asal tempel hashtag, kamu perlu tahu cara strategis memanfaatkannya biar benar-benar efektif.


Perbedaan Cara Kerja Hashtag di Instagram dan TikTok

Walau sekilas mirip, sistem kedua platform ini beda banget.

Instagram: Fokus pada Relevansi dan Engagement

Instagram mengandalkan hashtag untuk content discovery. Jadi, semakin relevan hashtag yang kamu pakai dengan isi konten, makin besar peluang muncul di Explore Page.
Namun, IG juga melihat kualitas interaksi awal — kalau kontenmu cepat dapat like, comment, atau save dalam beberapa jam pertama, algoritma akan dorong lebih jauh.

TikTok: Fokus pada Tren dan Kategori Populer

TikTok lebih dinamis. Hashtag di sini bukan cuma penanda konten, tapi juga bagian dari tren komunitas.
Kamu bisa lihat tren seperti #GlowUp2025 atau #MiniVlog yang viral karena ikut challenge.
Kalau ingin cepat naik, gabungkan hashtag tren dengan hashtag niche-mu.

Contoh:
➡️ #DailyVlog + #SelfGrowth + #VlogRemaja + #ForYou + #FYP2025

Kombinasi seperti ini bikin algoritma paham kalau kontenmu relevan untuk audiens yang suka personal growth content.


Jenis-Jenis Hashtag yang Wajib Kamu Tahu

Sebelum asal pakai hashtag viral, kamu perlu tahu jenis-jenisnya. Tiap jenis punya peran berbeda untuk mendukung strategi kontenmu.

1. Hashtag Niche

Digunakan untuk memperjelas tema utama akunmu. Misalnya kalau kamu bikin konten edukasi kreatif:

#BelajarKreatif #TipsKonten #SocialMediaStrategy

Hashtag niche membantu algoritma tentukan identitas akunmu, jadi penting banget untuk jangka panjang.
Baca juga artikel tentang tentukan niche biar algoritma mengenali kontenmu biar strategi kontenmu lebih fokus dan mudah dikenali platform.


Ini yang paling cepat mendongkrak views. Biasanya muncul dari challenge, campaign, atau event tertentu seperti #GlowUpChallenge atau #RamadhanVibes.
Gunakan saat relevan, tapi jangan asal ikut tren kalau tidak sesuai tema akunmu.


3. Hashtag Lokasi

Kalau kamu ingin menjangkau audiens lokal, hashtag berbasis wilayah wajib banget:

#JakartaDaily #KulinerBandung #BaliTrip

Selain bantu algoritma, hashtag lokasi juga menarik audiens yang merasa “dekat” dengan kontenmu.


4. Hashtag Personal Branding

Gunakan tag unik yang hanya kamu pakai. Misalnya:

#TipsDariRani #BelajarBarengRaka

Dengan cara ini, kamu membangun identitas konten yang mudah diingat dan bisa dikembangkan untuk komunitasmu sendiri.


5. Hashtag Evergreen

Jenis hashtag yang nggak pernah ketinggalan zaman. Misalnya:

#MotivasiHidup #SelfImprovement #TipsBisnis

Konten dengan hashtag seperti ini bisa tetap relevan dan dicari kapan saja.


Strategi Membuat Hashtag Viral di Instagram

Kunci utama hashtag di Instagram bukan sekadar banyak, tapi proporsional dan relevan.
Berikut strategi yang terbukti efektif:

1. Gunakan Kombinasi 3 Lapisan Hashtag

Gunakan campuran dari:

  • Hashtag besar (lebih dari 1 juta post)
  • Hashtag menengah (50 ribu–500 ribu post)
  • Hashtag kecil (kurang dari 10 ribu post)

Contoh:

#SelfGrowth (besar) + #KontenMotivasi (menengah) + #BelajarProduktif (kecil)

Kombinasi seperti ini menyeimbangkan peluang viral jangka pendek dan jangka panjang.


2. Jangan Gunakan Hashtag Terlalu Umum

Tag seperti #love atau #happy terlalu kompetitif — kontenmu bakal cepat tenggelam.
Lebih baik pakai hashtag yang lebih spesifik, misalnya #LoveYourJourney atau #HappyMindset.


3. Simpan Daftar Hashtag di Notes

Bikin beberapa set hashtag berbeda sesuai jenis kontenmu: edukasi, lifestyle, humor, dsb.
Jadi kamu tinggal copy-paste sesuai kebutuhan.


4. Taruh Hashtag di Caption atau Komentar?

Instagram tidak lagi membedakan keduanya. Tapi, menaruh hashtag di komentar pertama terlihat lebih rapi dan tidak mengganggu visual caption.
Yang penting, jangan pakai lebih dari 30 hashtag karena bisa dianggap spam.


Strategi Hashtag Viral di TikTok

TikTok sedikit berbeda karena sistem For You Page (FYP) lebih mengandalkan tren dan minat pengguna real-time.
Berikut strategi terbaik untuk platform ini:

1. Gabungkan Hashtag Tren dan Hashtag Niche

Contoh kombinasi yang efektif:

#FYP #ForYouPage #VlogRemaja + #SelfGrowth + #LifeChoice

Dengan begini, algoritma membaca kontenmu relevan untuk pengguna umum dan spesifik sekaligus.


2. Ikut Challenge Sesuai Niche

Challenge seperti #CareerGlowUp atau #StudyTips2025 bisa jadi jalan pintas untuk exposure besar.
Pastikan kontenmu tetap otentik, jangan hanya ikut tren tanpa nilai tambah.


3. Gunakan Hashtag Bahasa Indonesia dan Inggris

TikTok punya audiens campuran, jadi hashtag bilingual bisa memperluas jangkauan.
Contoh:

#TipsProduktif #MorningRoutine #SelfDiscipline

4. Jangan Gunakan Hashtag Tidak Relevan

Banyak kreator menempelkan #FYP di semua postingan, padahal tidak relevan dengan isi video.
Itu justru bisa menurunkan performa karena algoritma menganggap kontenmu tidak konsisten.


Tools Rekomendasi untuk Riset Hashtag Viral

Supaya nggak tebak-tebakan, kamu bisa pakai tools yang bantu menemukan hashtag populer dan relevan:

  • Inflact (Instagram Hashtag Generator) → cari hashtag berdasarkan kata kunci dan performa real-time.
  • TikTok Creative Center → menampilkan hashtag yang sedang tren mingguan.
  • Hashtagify.me → cocok untuk riset hashtag lintas platform.
  • RiteTag → menunjukkan potensi reach dari setiap hashtag yang kamu ketik.

Gunakan data dari tools ini untuk menyesuaikan strategi posting mingguanmu.


Cara Mengukur Efektivitas Hashtag

Biar strategi kamu tidak jalan di tempat, lakukan evaluasi rutin.

1. Gunakan Insight Instagram atau Analytics TikTok

Lihat metrik seperti:

  • Reach (jangkauan non-follower)
  • Impressions per hashtag
  • Engagement rate (like, comment, share)

Kalau engagement naik setelah ganti hashtag, artinya strategi kamu berhasil.


2. Lakukan A/B Testing

Coba dua versi caption dengan hashtag berbeda di konten serupa.
Lihat mana yang performanya lebih tinggi — itu bisa jadi acuan set hashtag utama kamu.


Kesalahan Umum yang Bikin Hashtag Gagal Viral

Mau seberapa bagus pun kontenmu, kalau strategi hashtag salah, performanya bisa jeblok.
Berikut kesalahan yang sering dilakukan kreator:

1. Copy-Paste Hashtag dari Akun Lain

Meskipun praktis, ini sering bikin kontenmu terlihat spammy. Setiap akun punya audiens berbeda, jadi hashtag-nya juga harus disesuaikan.


2. Terlalu Banyak Hashtag Umum

Tag seperti #instagood atau #foryou mungkin terlihat keren, tapi persaingannya terlalu ketat. Fokuslah pada niche-mu sendiri.


3. Gonta-ganti Niche Terlalu Sering

Kalau hari ini kamu bahas kuliner, besok skincare, lalu besoknya game — algoritma akan bingung mengenali identitas kontenmu.
Sebaiknya tentukan niche biar algoritma mengenali kontenmu secara konsisten agar hashtag bekerja lebih efektif.


4. Posting Tanpa Pola Konsisten

Sekeren apa pun hashtag-mu, kalau upload-nya tidak rutin, algoritma akan menganggap akunmu “tidur”.
Konsistensi tetap kunci utama. Cek juga artikel tips menjaga konsistensi upload agar algoritma suka biar performa akunmu tetap stabil.


Tren Hashtag di 2025: Personal dan Otentik

Tahun 2025 ini, hashtag tren mulai bergeser dari yang serba “viral” menuju personal branding dan community-driven.
Orang lebih suka mengikuti tag yang berisi cerita nyata, bukan sekadar challenge instan.

Beberapa tren yang sedang naik:

  • #MyGrowthJourney → untuk konten self-improvement.
  • #BehindTheReels → memperlihatkan proses di balik layar kontenmu.
  • #MicroCreator → komunitas kreator kecil yang saling support.

Kamu bisa manfaatkan tren ini buat menonjolkan kepribadian dan nilai unikmu, bukan sekadar ikut arus.


Saatnya Jadikan Hashtag Sebagai Strategi, Bukan Hiasan

Hashtag adalah bahasa algoritma — dan siapa pun yang paham bahasanya, bisa menguasai perhatian publik.
Dengan strategi yang tepat, kamu nggak cuma ikut tren, tapi bisa menciptakan trenmu sendiri.

Mulai dari sekarang, ubah cara pandangmu tentang hashtag. Gunakan sebagai alat untuk menghubungkan, bukan sekadar menambah kata.
Dan ingat, konten yang kuat + hashtag yang strategis = kombinasi sempurna buat menuju viral.