5 Konten UGC Viral yang Bisa Kamu Tiru
Konten UGC (User-Generated Content) udah jadi salah satu strategi paling ampuh buat bangun kepercayaan dan viral di media sosial. Kenapa? Karena UGC kelihatan lebih jujur, real, dan relatable. Brand besar sampai kreator kecil pun sering pakai konten UGC untuk dapetin interaksi yang lebih organik.
Kalau kamu lagi cari ide konten yang gampang ditiru, punya potensi viral, dan nggak perlu modal besar, 5 jenis UGC ini wajib kamu coba. Yuk, bahas satu per satu!
Apa Itu Konten UGC dan Kenapa Bisa Viral?
UGC adalah konten yang dibuat oleh pengguna (bukan brand langsung), yang biasanya menunjukkan pengalaman mereka menggunakan produk, layanan, atau terlibat dalam suatu campaign.
Kenapa UGC bisa viral?
- Terlihat lebih natural dan tidak terlalu iklan
- Lebih dipercaya oleh audiens
- Meningkatkan engagement dan partisipasi
Kalau kamu penasaran gimana cara buat UGC yang efektif, bisa cek juga cara buat UGC dari brand atau produk sebagai referensi.
1. Video Testimoni Jujur
Ini adalah bentuk UGC paling klasik, tapi tetap powerful. Cukup rekam reaksi atau review kamu setelah pakai produk, coba makanan, atau ikutan layanan tertentu.
Contoh:
- “Pertama kali coba skincare ini dan ternyata…”
- “Gue baru balik dari staycation, dan ini review jujur gue.”
Tips:
- Pakai tone bicara santai, kayak ngobrol sama temen
- Tunjukin ekspresi real, nggak perlu lebay
- Boleh tambahkan before-after biar makin kuat
Konten jenis ini sering banget jadi contoh dari strategi dasar untuk mulai dari UGC.
2. “Unboxing” Gaya Kamu Sendiri
Unboxing selalu jadi konten favorit karena mengandung unsur kejutan dan penasaran. Tapi biar beda dari yang lain, kamu bisa tambahkan gaya narasi unik, editan lucu, atau reaksi personal.
Variasi yang bisa dicoba:
- Unboxing produk lokal
- Unboxing hadiah dari teman
- Unboxing mystery box murah meriah
Kombinasikan dengan teks narasi dan musik trend agar makin menarik.
3. Video “Expectation vs Reality”
Konten ini selalu relate dan gampang viral. Misalnya kamu beli produk dari iklan, lalu bandingkan ekspektasi vs kenyataan yang kamu dapetin.
Contoh:
- “Ekspektasi: warna pastel manis. Realita: neon terang kayak stabilo.”
- “Ekspektasi: makeup tahan lama. Realita: ilang semua pas wudhu.”
Yang penting, sampaikan dengan jujur tapi tetap lucu. Kalau bisa, jangan terlalu menjatuhkan brand, cukup tampilkan pengalaman kamu secara netral.
4. Challenge atau Kampanye Brand
Banyak brand ngadain campaign yang minta kamu buat video dengan tema tertentu. Nah, kamu bisa ikut serta dan sekalian bangun eksposur.
Contoh:
- #GlowUpChallenge dari brand skincare
- #OOTDChallenge dari brand fashion
- #DariKamarChallenge untuk konten kreatif rumahan
Kalau kontennya bagus dan kreatif, bisa jadi di-repost langsung oleh brand, lho!
5. Cerita Mini yang Terkait Produk
Alih-alih cuma review atau pamer produk, coba bikin storytelling singkat. Cerita personal yang melibatkan produk akan terasa lebih kuat.
Contoh:
- “Dulu gue insecure banget soal kulit kusam. Tapi sejak pakai X, mulai PD lagi.”
- “Nggak nyangka parfum ini bisa balikin kenangan masa SMA.”
Kombinasikan dengan visual yang hangat dan voice-over biar makin nyentuh.
Bonus: Tambahkan Ajak Interaksi
Setiap jenis UGC akan lebih efektif kalau ditutup dengan call to action, seperti:
- “Ada yang pernah coba ini juga?”
- “Kalau versi kamu gimana?”
- “Tag temen yang harus lihat ini!”
Ini bisa memperbesar peluang masuk FYP dan membuat konten kamu dibagikan lebih luas.
UGC Itu Bukan Cuma Buat Brand
Konten UGC bukan cuma buat promosi produk, tapi juga buat bangun koneksi yang lebih manusiawi dengan audiens. Nggak perlu jadi influencer dulu buat mulai. Yang penting, jujur, kreatif, dan berani nunjukin perspektif pribadi.
Kalau kamu ingin eksplor lebih jauh, bisa mulai dari cara buat UGC dari brand atau produk atau terapkan strategi dasar untuk mulai dari UGC. Yuk, cobain bikin konten UGC sekarang, siapa tahu justru itu yang bikin kamu viral!